Ragam Hidangan Tradisional dari Kota Samarinda – Samarinda, ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, bukan hanya dikenal sebagai pusat industri dan perdagangan, tetapi juga sebagai kota yang menyimpan kekayaan kuliner yang luar biasa. Di balik hiruk-pikuk aktivitas perkotaan, masyarakat Samarinda tetap menjaga warisan kuliner yang telah turun-temurun dari generasi ke generasi. Hidangan khas Samarinda mencerminkan perpaduan budaya lokal, Melayu, dan Dayak, yang menghasilkan cita rasa unik dan menggugah selera. Artikel ini akan membawa Anda menyusuri jejak rasa dari tanah Borneo, memperkenalkan berbagai makanan khas Samarinda yang wajib dicoba dan dinikmati.
Karakteristik Kuliner Samarinda
Kuliner Samarinda memiliki ciri khas yang kuat pada penggunaan bahan-bahan lokal, terutama ikan air tawar seperti gabus, belida, dan tenggiri. Rempah-rempah seperti bawang dayak, kemiri, kunyit, dan serai menjadi fondasi rasa yang membentuk identitas kuliner kota ini. Teknik memasak tradisional seperti dibakar, dikukus, dan dimasak dengan arang masih dipertahankan, menjadikan setiap sajian memiliki aroma dan rasa yang autentik.
Selain itu, banyak hidangan yang lahir dari tradisi kerajaan Kutai dan budaya masyarakat pesisir, menjadikan kuliner Samarinda bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang sejarah dan filosofi hidup.
1. Nasi Bekepor: Warisan Kerajaan Kutai
Nasi-Bekepor adalah hidangan khas yang dulunya hanya di sajikan untuk kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan Kutai. Nasi ini di masak dengan cara tradisional menggunakan arang, di campur dengan daun kemangi, cabai, minyak sayur, dan potongan ikan asin. Aroma yang di hasilkan dari proses memasak dengan arang memberikan sensasi rasa yang khas dan menggoda.
Biasanya, Nasi Bekepor disajikan dengan lauk pelengkap seperti daging bumbu kecap, ikan jelawat bakar, gangan asam kukar (sup kepala ikan dengan ubi manis), dan sambal raja yang pedas dan segar. Hidangan ini mencerminkan kemewahan dan kehangatan dalam tradisi kuliner Samarinda.
2. Ayam Cincane: Sajian Resmi yang Menggoda
Ayam Cincane adalah hidangan ayam kampung yang di bakar dengan bumbu merah khas Samarinda. Sebelum di bakar, ayam di rebus terlebih dahulu agar dagingnya empuk, lalu dilumuri dengan bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat.
Ayam Cincane biasanya di sajikan dalam acara resmi seperti pernikahan atau jamuan tamu penting. Rasanya gurih, pedas, dan memiliki aroma bakaran yang khas. Hidangan ini menjadi simbol kehormatan dan keramahan masyarakat Samarinda.
3. Kerupuk Amplang: Camilan Gurih dari Ikan Tenggiri
Amplang adalah kerupuk khas Samarinda yang terbuat dari ikan tenggiri, gabus, atau belida yang di giling halus dan di campur dengan tepung sagu. Adonan ini kemudian di bentuk, di kukus, dan di jemur sebelum di goreng hingga renyah.
Kerupuk Amplang memiliki rasa gurih yang kuat dari ikan, dan teksturnya yang renyah membuatnya cocok sebagai camilan atau pelengkap makan. Amplang juga menjadi oleh-oleh favorit dari Samarinda karena daya tahannya yang lama dan rasanya yang khas.
Baca Juga : Ragam Hidangan Autentik dari Kota Budaya Surakarta
4. Sate Tenggiri: Inovasi Laut dalam Tusukan
Sate Tenggiri adalah olahan ikan tenggiri yang di bentuk seperti sate lilit, lalu di bakar hingga matang. Daging ikan yang telah di haluskan di campur dengan bumbu rempah dan di bentuk memanjang di tusukan bambu.
Rasa gurih dan sedikit manis dari bumbu rempah membuat sate ini berbeda dari sate daging biasa. Sate Tenggiri biasanya di sajikan dengan sambal kacang atau kecap, dan nasi hangat atau lontong sebagai pelengkap.
5. Nasi Kuning Samarinda: Sarapan Favorit Warga Kota
Nasi-Kuning adalah hidangan yang sangat populer di Samarinda, terutama sebagai menu sarapan. Nasi di masak dengan santan dan kunyit, menghasilkan warna kuning cerah dan rasa gurih yang khas.
Biasanya di sajikan dengan lauk seperti ayam goreng, telur balado, abon, serundeng, dan sambal. Di tengah kota Samarinda, terdapat kawasan yang di kenal sebagai Kampoeng Nasi Kuning, tempat berbagai penjual nasi kuning berkumpul dan menawarkan variasi rasa yang menggoda.
6. Gence Ruan: Ikan Gabus Berbumbu Pedas
Gence Ruan adalah olahan ikan gabus yang di bakar dan di siram dengan bumbu pedas khas Samarinda. Bumbu terdiri dari cabai, bawang merah, bawang putih, dan tomat yang ditumis hingga harum.
Rasa gurih dan pedas dari bumbu berpadu dengan tekstur ikan gabus yang lembut, menjadikan Gence Ruan sebagai salah satu hidangan favorit masyarakat Samarinda. Biasanya di sajikan dengan nasi putih dan lalapan segar.
7. Gangan Asam Kukar: Sup Asam Segar dari Kepala Ikan
Gangan Asam Kukar adalah sup khas Kalimantan Timur yang menggunakan kepala ikan sebagai bahan utama, di masak dengan ubi manis, belimbing wuluh, dan rempah-rempah lokal. Kuahnya bening dan memiliki rasa asam segar yang menggugah selera.
Hidangan ini sering di sajikan dalam acara keluarga atau jamuan besar, mencerminkan kesederhanaan dan kehangatan dalam tradisi kuliner Samarinda.
8. Sate Payau: Eksotisme Daging Rusa
Sate Payau adalah hidangan eksotis yang menggunakan daging rusa sebagai bahan utama. Daging di potong kecil, di bumbui dengan rempah khas, lalu di bakar hingga matang.
Rasa dagingnya lembut dan gurih, dengan aroma bakaran yang khas. Sate Payau biasanya di sajikan dalam acara adat atau perayaan khusus, mencerminkan kekayaan alam dan budaya Kalimantan Timur.
9. Pisang Gapit: Camilan Manis yang Menggoda
Pisang Gapit adalah camilan khas Samarinda yang terbuat dari pisang kepok yang di bakar dan di gapit (ditekan), lalu di siram dengan saus gula merah dan santan. Rasanya manis, lembut, dan sangat cocok untuk teman minum teh sore.
Camilan ini sering di jual di pinggir jalan atau pasar tradisional, menjadi favorit semua kalangan karena rasanya yang sederhana namun nikmat.
10. Es Kacang Merah: Minuman Segar Penutup Santapan
Es Kacang Merah adalah minuman dingin yang terdiri dari kacang merah rebus, es serut, susu kental manis, dan sirup. Rasanya manis dan menyegarkan, cocok untuk mengakhiri santapan berat.
Minuman ini sering di jumpai di warung makan atau kedai es di Samarinda, menjadi pilihan utama saat cuaca panas melanda kota.