Ragam Hidangan Autentik dari Kota Langsa

Ragam Hidangan Autentik dari Kota Langsa

Ragam Hidangan Autentik dari Kota Langsa – Langsa, sebuah kota kecil yang terletak di pesisir timur Provinsi Aceh, menyimpan kekayaan budaya yang tak ternilai, salah satunya adalah warisan kulinernya. Di balik hiruk-pikuk kota yang berkembang pesat, Langsa tetap mempertahankan identitas rasa yang khas dan menggugah selera. Artikel ini akan membawa Anda menyelami ragam kuliner tradisional Langsa yang tidak hanya lezat, tetapi juga sarat makna budaya dan sejarah.

Baca Juga : hollytea.co.id

Keunikan Kuliner Langsa: Perpaduan Rempah dan Tradisi

Kuliner Langsa merupakan cerminan dari keberagaman etnis dan budaya yang hidup berdampingan di wilayah ini. Pengaruh Melayu, Aceh, dan sedikit sentuhan India dan Timur Tengah menjadikan setiap hidangan memiliki karakter kuat. Rempah-rempah seperti kunyit, jahe, kemiri, dan serai menjadi fondasi rasa yang membentuk identitas kuliner Langsa.

Selain itu, penggunaan bahan-bahan lokal seperti kelapa tua, belimbing wuluh, daun kari, dan ikan laut segar memperkuat cita rasa yang autentik dan sulit di temukan di tempat lain.

1. Mi Wak: Legenda Mi Pedas Langsa

Mi Wak adalah salah satu ikon kuliner Langsa yang wajib dicicipi. Hidangan ini merupakan varian dari Mi Aceh, namun memiliki sentuhan lokal yang membedakannya. Mi Wak menggunakan mi kuning tebal yang di masak bersama bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, dan kencur. Tambahan daging sapi atau udang serta sayuran seperti sawi dan kol membuatnya semakin kaya rasa.

Mi Wak biasanya di sajikan dalam dua versi: goreng dan kuah. Keduanya memiliki aroma rempah yang kuat dan rasa pedas yang menggigit, cocok untuk pencinta makanan berbumbu tajam.

2. Rujak Aceh: Segar, Asam, dan Menggoda

Setelah menyantap makanan berat, Rujak Aceh menjadi pilihan sempurna untuk menyegarkan lidah. Rujak ini menggunakan buah-buahan lokal seperti mangga kweni, jambu air, nanas, dan kedondong yang di potong kecil-kecil. Kuahnya di buat dari campuran cabai rawit, air jeruk kunci, dan sedikit gula merah, menghasilkan rasa asam-pedas yang menyegarkan.

Keunikan Rujak Aceh terletak pada tambahan kolang-kaling dan kacang tanah sangrai yang di tumbuk kasar, memberikan tekstur renyah dan rasa gurih yang kontras dengan buah-buahan segar.

3. Sayur Pliek: Warisan Kuliner dari Ampas Kelapa

Sayur Pliek adalah hidangan berkuah yang kaya akan rempah dan bahan lokal. Pliek sendiri merupakan ampas kelapa tua yang telah di fermentasi dan di keringkan, di gunakan sebagai bumbu utama. Sayur ini biasanya berisi pepaya muda, buah melinjo, labu kuning, udang, dan santan kental.

Bumbu halus yang digunakan terdiri dari jahe, kunyit, jinten, ketumbar, dan serai, menghasilkan rasa gurih dan aroma yang khas. Sayur Pliek bukan hanya makanan, tetapi juga simbol kebersamaan dalam tradisi masyarakat Langsa, sering disajikan dalam acara adat dan kenduri.

4. Asam Keueng: Ikan Tongkol dalam Kuah Pedas Asam

Asam Keueng adalah hidangan berkuah yang menggunakan ikan tongkol sebagai bahan utama. Kuahnya di buat dari campuran bumbu halus, daun jeruk, daun kari, dan belimbing wuluh, menghasilkan rasa asam yang menyegarkan dan pedas yang menggigit.

Makanan ini sangat cocok di santap dengan nasi putih hangat dan sambal terasi. Asam Keueng mencerminkan filosofi hidup masyarakat pesisir Langsa yang sederhana namun penuh rasa.

5. Sop Sekengkel: Kelezatan dari Tulang Kaki Sapi

Sop Sekengkel adalah sup khas Langsa yang menggunakan bagian kaki sapi sebagai bahan utama. Daging dan tulang di rebus lama hingga empuk, lalu di masak bersama bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan rempah lainnya.

Kuahnya bening namun kaya rasa, dengan tambahan kentang, wortel, dan taburan bawang goreng. Sop Sekengkel sering di jadikan menu utama dalam jamuan keluarga atau acara besar karena porsinya yang besar dan rasanya yang menggugah selera.

6. Ayam Tangkap: Gurih, Renyah, dan Harum

Ayam Tangkap adalah hidangan ayam goreng khas Langsa yang di sajikan dengan taburan daun kari, daun pandan, dan daun jeruk. Potongan ayam di goreng bersama bumbu halus yang terdiri dari bawang putih, kemiri, dan kunyit, menghasilkan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam.

Keunikan Ayam Tangkap terletak pada penyajiannya yang tampak “berantakan” namun penuh aroma. Daun-daunan yang digoreng bersama ayam memberikan sensasi harum yang menggoda dan rasa yang unik.

7. Sate Matang: Sajian Kambing Panggang Berbumbu Kacang

Meski berasal dari daerah Matang, Sate Matang sangat populer di Langsa. Sate ini menggunakan daging kambing yang di panggang dan di sajikan dengan kuah kacang pedas serta nasi dan acar.

Bumbu kacangnya di buat dari kacang tanah sangrai, cabai, bawang putih, dan sedikit gula merah. Dagingnya empuk dan beraroma, cocok di santap saat malam hari bersama teh tarik hangat.

8. Nasi Goreng Aceh: Rempah yang Menggoda Selera

Nasi Goreng Aceh adalah versi nasi goreng yang kaya rempah dan pedas. Bumbu yang di gunakan meliputi cabai, bawang merah, bawang putih, dan rempah khas Aceh seperti kapulaga dan cengkeh. Tambahan ayam, udang, dan telur membuat hidangan ini semakin lengkap.

Biasanya di sajikan dengan kerupuk udang dan acar timun, Nasi Goreng Aceh menjadi pilihan favorit untuk sarapan atau makan malam.

9. Martabak Aceh: Camilan Manis dan Gurih

Martabak-Aceh hadir dalam dua versi: manis dan telor. Martabak manis di isi dengan coklat, keju, dan kacang, sementara martabak telor menggunakan adonan tipis yang di isi dengan daging cincang, telur, dan daun bawang.

Tekstur martabak yang renyah di luar dan lembut di dalam membuatnya menjadi camilan yang digemari semua kalangan. Martabak Aceh sering di jual di pinggir jalan dan menjadi pilihan populer saat malam tiba.